Selasa, 24 Juli 2012

Tidak ada yang abadi di Dunia ini





Innalillahi Wa Innaillahi Rojiun,,
Itulah kalimat yang pasti dihaturkan setiap Muslim saat mendengar kabar buruk,,
Salah satunya adalah kabar tentang kiamat kecil, yaitu kematian,,

Tepat hari kedua sebelum Ujian Akhir Semester berakhir,, saya dan temen-temen saya digemparkan oleh berita meninggalnya Ayahanda dari temen kami yaitu Ute,,
Dan pada malam hari ini,, sekitar 1 jam yang lalu saya mendapat sms bahwa Ibunda dari temen saya Puput juga telah menghembuskan nafas terakhirnya,,

Mendengar berita tersebut, saya teringat kembali disaat saya harus menghadapi situasi semacam itu,,
Disaat saya harus menerima kenyataan bahwa Papa saya yang tercinta harus menghadap-Nya,,
Berat untuk merelakan tapi seiring berjalannya waktu hati pun mau tak mau HARUS mengikhlaskannya,,


Tidak ada yang abadi di Dunia ini

Itu juga yang saya bayangkan kepada kedua teman saya yang baru saja ditinggalkan oleh salah seorang orang tua mereka selama-lamanya,,
Bagaimana menghapi kehidupan selanjutnya dengan satu orang tua,,
Bagaimana menerima kenyataan bahwa kini saya menjadi seorang yatim atau piatu,,
Pertanyaan-pertanyaan begitu terlintas di pikiranku 3 tahun yang lalu,,
Dan kurang lebihnya pasti juga terlintas di benak Ute ataupun Puput,,

Namun ada satu hal yang harus kami -saya, Ute dan Puput- untuk berbangga hati,,
Bangga kenapa?
Bangga bukan karena mendapat belas kasihan sanak saudara dan kerabat,,
Namun bangga karena diberi cobaan seperti ini di usia kami yang masih terbilang muda,,
Berarti Allah percaya bahwa kami kuat dan mampu melewati cobaan ini,,
Karena tak sedikit orang yang bahkan dengan usia yang terbilang cukup dewasa namun belum bisa menerima cobaan seperti ini,,

Dan disisi lain kami -saya, Ute dan Puput- patut berbahagia,,
Bahagia kenapa?
Bahagia karena orang tua kita sangat disayang Allah SWT,,
Seperti ceramah saat Ta'ziah alm. Papa saya,,
Seorang Ustadz mengatakan bahwa "Bila Allah memanggil beliau -Papa- dengan cepat, itu pertanda bahwa Allah menyayanginya. Allah tidak ingin menyiksa beliau dengan penyakit terlalu lama. Maka Allah selamatkan beliau dengan memanggilnya kembali kepada-Nya"
Terkesan simple dan semua orang pun tau akan hal itu,,
Namun bagi saya, yang merasakan sebuah kehilangan,,
Kata-kata itu sangat membekas dan menguatkan saya,,
Bahwa kepergian Papa adalah yang terbaik untuk beliau,,

Dan sekali lagi,,
Hal ini membuktikan bahwa "Tidak ada yang abadi di Dunia ini"

Hidup di Dunia ini hanya sementara,,
Dan hidup yang kekal adalah di akhirat nanti,,

Seperti kutipan ayat Al-Quran sebagai berikut :


“Allah bertanya, ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab, ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman, ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.' Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?? ( al-Mu'minuun: 112-115)


Semoga kehidupan yang sebentar ini dapat kita manfaatkan,,
Sebagai tabungan untuk kehidupan yang kekal dan bahagia di Syurga-Nya,,
Allahuma Amin,,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar