Selasa, 21 Februari 2012

---------------------------------------------------------------------------



Hari yang buruk. Ya itulah yang aku rasakan belakangan ini. Semua hal yang selalu aku anggap baik, berbalik mendorongku kedalam jurang yang dalam. Seorang sahabat yang selalu aku bela ternyata malah menyakitiku sampai seperti ini. Entah apakan aku yang bodoh atau dia yang memang tak pantas jadi sahabatku. Berulang kali aku mencoba untuk menyangkal semuanya, tapi apa! semua nya SEMAKIN nyata. Hal itu juga membuatku terasa tertampar-tampar. Semua pengorbanan dan kebaikanku dibalas seperti ini. Persahabatan yang ku anggap sejati, berakhir seperti ini.

Ya Allah,, kenapa disaat hamba sudah menyayanginya. Disaat hamba sudah menerima segala kekurangan dan keburukannya. Dia malah tega seperti ini kepada hamba. Hati ini begitu sakit.

Kesalahan dia yang menurutku amat teramat sangat fatal ini benar-benar menyakitiku. Begitu teganya dia melakukan hal yang teramat keji seperti ini. Perbuatan yang murka di hadapan Tuhan. Perbuatan yang egois. Perbuatan yang menyakiti bukan hanya untuk aku, tapi untuk banyak orang. Perbuatan yang hanya karena kesenangannya sendiri, rela mengorbankan perasaan orang lain yang tak berdosa.

Ya Allah,, hamba tau semua cobaan yang Engkau berikan tak mungkin melebihi batas kemampuan hamba-Mu. Begitu juga kepada hamba. Cobaan yang berasal dari-Mu dan kembali kepada-Mu ini pasti bisa hamba lalui. Namun, hati ini perasaan ini batin ini tak bisa memungkiri bahwa hamba begitu merasa sangat lemah. Hamba merasa tidak bisa melakukan apa-apa untuk mengatasi ini. Begitu banyak pertimbangan yang harus hamba pikirkan sebelum melangkah mengatasi masalah ini.

Ya Allah,, hamba sayang Mama, hamba sayang Devia. Tapi disisi lain hamba juga sayang Umi, hamba sayang Iky, hamba sayang Rajwa. Cobaan mu ini membuat hamba merasa bimbang. Hamba harus memilih yang mana Ya Allah. Semua terasa penting dan patut dipertahankan.

Hey, sahabat!!! Puaskah kau telah membuat ku seperti ini. Puaskah kau telah membuat keluarga seperti ini. Puaskah kau telah mengorbankan perasaan kami, korban dari keegoisan dan kenafsuanmu belaka. 

Astagfirullah,, kuatkan hamba Ya Allah. Kuatkan hamba.

Seandainya Almh. Papa masih ada. Pasti cobaan ini tak akan serumit ini. Seandainya aku sudah lulus kuliah dan bekerja pasti cobaan ini tak akan selarut-larut ini. Hush!!! Gag boleh mengeluh!!! Keep spirit!!!

Aku yakin cobaan yang Allah berikan ini pasti ada maksud dan tujuan. Aku yakin semua ini pasti ada hikmahnya. Aku yakin semua ini pasti membuahkan keindahan. Aku yakin setiap cobaan berawal dari tangisan dan kepedihan tapi berakhir dengan kebahagiaan yang sejati. InsyaAllah.

Ya Allah,, kuatkanlah hamba menjalani cobaan dari-Mu ini.
Ya Allah,, tenangkan hati dan pikiran hamba agar hamba tidak gegabah dalam mengambil keputusan.
Ya Allah,, jauhkanlah hamba dari bisikan syetan sehingga terhindar dari perbuatan keji yang Engkau murkai.
Ya Allah,, berikanlah jalan keluar yang terbaik bagi cobaan hamba ini. Bagi keluarga hamba, bagi sahabat yang telah melukai hamba.
Ya Allah,, semuanya hamba pasrahkan kepada-Mu. Karena hamba yakin Engkau selalu memberikan yang terbaik dalam hidup hamba, dalam hidup keluarga hamba.
Ya Allah,, Engkau lah yang Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang.
Amin Ya Robbal Alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar