Jumat, 25 Februari 2011

My "First" Posting

Assalamualaikum.Wr.Wb.

Alhamdulillah akhirnya bisa buat blog juga. Setelah sekian lama penasaran gimana cara buat blog, dan sekarang terwujud deh buat blog sendiri ( Hhe :D ). Dynda juga mau berterima kasih ma AS yang menjadi inspirasi dynda buat buat blog. Fiuh, makasiii sygs ;).

Ok. Di 1st Posting ini dynda akan menceritakan latar belakang dynda. Kata orang khan gak kenal maka gak sayang. Betul tak? ( Hho :P ).

Saya adalah Dynda. Lengkapnya Dynda Putri Saida. Dynda lahir di kota penghasil batik, yaitu Kota Yogyakarta. Tepatnya di RSU Sarjwito (deket UGM). Lahir dari rahim seorang Ibu yang sangat luar biasa dan cantik, bernama Armiaty Hanggi. Tepat pada tanggal ketiga bulan September di Tahun 1991. Waktu lahir dynda gak terlalu gede n' gak terlalu tinggi, ya sedang-sedang aza. Dengan tinggi 29cm n' berat 2,8kg ( mungil ya Hhe :D ).

Setelah umur 9 bulan, dynda tinggal bersama seorang Nenek yang sangat luar biasa menyayangi dynda, bernama Hj. Aminah Hasan dan seorang Kakek yang luar biasa sabar, bernama Drs. Arifin Hanggi. Waktu itu kami tinggal di sebuah kota yang tidak begitu ramai tapi damai, yaitu Kota Manado yang merupakan Ibu Kota dari Provinsi Sulawasi Utara. Cukup lama dynda tinggal bersama Kakek dan Nenek dynda yang akrab disapa Papi dan Mami. Mereka begitu menyayangi dynda. Sampai2 dynda menganggap mereka seperti orangtua dynda  sendiri. Luar biasa rasa sayang mereka yang mereka berikan kepada dynda. Sampai pada umur 3 tahun Papi dynda meninggal. Saat itulah akhirnya dynda tinggal bersama Mama dan Papa di Yogyakarta.

Selepas Taman Kanak-kanak (TK) yang dynda habiskan selama 2tahun di Yogyakarta, dynda dan orangtua pindah dan bermukim di Kota Tepian, Kota Samarinda yang merupakan Ibu Kota dari Provinsi Kalimantan Timur. 9 Tahun dynda dan Papa Mama menghabiskan waktu bersama sebagai keluarga kecil yang harmonis di Samarinda. Kebahagiaan kami terasa semakin lengkap saat kami kehadiran personil baru dalam keluarga, yaitu adik  dynda yang lahir pada tanggal 1 Januari 2003. Dia bernama Devia Janna Dalillah Saida. Dia adalah seorang perempuan yang bersikap tomboy. Sikapnya yang sedikit kelelaki-lakian itulah yang membuatnya menjadi pembangkit suasana di rumah. So sweet ( Hhe :D ).

Hari-hari pun kami lalui bersama. Papa yang luar biasa bekerja sehari-hari sebagai Consultant di salah sebuah Perusahaan Swasta yang bernama PT. MLD di Samarinda. Mama yang sangat rajin dan ulet selalu menjadi orang yang nomer 1 memerhatikan kondisi rumah kami. Dynda sendiri adalah seorang pelajar di Samarinda. Dan Devia adalah bungsu kami yang selalu menemani Mama di rumah tentunya ( Hhe :P ). Hidup kami terasa lengkap dan saling mengisi.

Dynda pernah bersekolah di SDN 007 Bhayangkara Samarinda  dan melanjutkan ke SMP N 1 Samarinda.

Masa-masa SD sangat lucu. Ya maklum masih terbilang kanak-kanak jadi serba unik. Mulai dari cimon-cimonan. Mulai dari sahabat-sahabatan trus berantem trus baikan. Teman-teman yang sampai sekarang masih membekas di ingatan SD antara lain Ivana, Isty, Andre, Kevin, Rizky W, Rizky L, Rian, Ka Rian, Koko, Nolisa, Arina, Arisa, Memey, Parida, Yoga, Teguh dan lainnya yang gak bisa di sebutin satu per satu ( muup2 tapi kalian selalu dihati kuq ;) ) Tak lupa wali kelas dynda Bu Sarah, Bu Nurjanah, Bu Umi, Pak Joe.

Masa-masa SMP juga gak kalah lucunya. Waktu SMP dynda menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan. Mulai dari Marching Band Sinar Bahana menjadi Gitapati  dan Pengurus PK ( Perwakilan Kelas ) menjabat menjadi Sekretaris PK 1. Di Marching Band Sinar Bahana, dynda mendapatkan banyak pengalaman sekaligus penghargaan. Pengalaman mengikuti lomba mulai dari menghadapi kekalahan penuh rasa tegar sampai kemenangan penuh rasa bahagia dan bangga. Gimana capeknya latihan berhari-hari sampai larut malam menjelang lomba. Semua dynda pelajari di Marching Band Sinar Bahana. Dan di Organisasi PK yang merupakan Majelis di atas dari Naungan OSIS dynda belajar bagaimana cara berorganisasi. Mulai dari mengordinir suatu acara, membuat proposal pengajuan dan pertanggungjawaban. Ya, alhamdulillah tingkat SMP dynda sudah mempelajari hal itu walaupun dasar, sehingga dapat menjadi bekal saat ke jenjang sekolah yang lebih tinggi ( Amin :) ).

Selain berbagai kegiatan dynda juga mendapatkan teman-teman yang solid dan beberapa kisah asmara ( Puber mode ON ;P ). Saat SMP dynda mempunyai sahabat-sahabat baik yang selalu bersama kemanapun pergi. Kami pun membuatkan nama untuk perkumpulan ini, yaitu K4-1 yang beranggotakan Rizky ( Kucrit ), Ardhi ( Kupret ), Nandri ( Kuntet) , Tethy ( Kocreng ), Rhya ( Kunyuk ), Dynda ( lupaaa :D ). Kenapa namanya K4-1? Karena K4-1 kalau dibaca "kawan". Dan 4 melambangkan 2 cewek + 2 cowok. Dan 1 melambangkan 1 setengah cewek setengah cowok ( Hahai piss ). Namun seiring berjalannya waktu akhirnya K4-1 pecah dan terbentuk lah perkumpulan baru beranggotakan Tethi ( Cempreng ), Dynda ( Lola ), Rhya ( Cebol ), Citra ( Rembez ) dengan nama Kozonk. Hahai bergokil ria bersama K4-1 dan Kozonk merupakan hal yang tak terlupakan. Itulah kisah teman-teman yang solid. Sedangkan kisah asmara yang masih membekas di benak dynda adalah dengan seorang cowok "nakal" tapi berhati lembut bernama Justia Dhika Ramadhan. Hmmmm, mengesankan degh pokoknya ( Hho :P ).

Sebelum lulus SMP tepatnya saat dynda kelas 3 SMP, Papa Mama dan Devia telah pindah ke Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah, dikarenakan Papa pindah pekerjaan. Saat itu dynda di titipkan ke temen kantor Papa yang bermukim di Samarinda. Karena waktu itu dynda udah kelas 3 SMP jadi nanggung kalo mau pindah. Tapi suasana di rumah temen Papa yang akrab di sapa Om Nando dan Tante Tuti beserta kedua putrinya yang cantik masing-masing bernama Kerin dan Brenda, sangatlah menyenangkan. Mereka sangat memperhatikan dynda. Mereka telah mengganggap dynda seperti anak mereka sendiri. Dynda sangat merasa nyaman hidup bersama mereke, kendati kami tidka ada hubungan darah sama sekali.

Setelah lulus SMP, dynda memutuskan untuk melanjutkan sekolah di SMA N 1 Manado. Dynda tinggal bersama Mami dan Devia disana. Meski berat rasanya meninggalkan kota Samarinda yang telah mengukir berbagai cerita canda dan haru bersama keluarga dan sahabat namun tak ada yang lebih indah selain bisa kembali ke pelukan Mami, sosok Nenek yang telah mengasuh dan memberi kasih sayangnya kepada dynda saat masih bayi.

Setelah beberapa bulan di Manado ternyata tidak seburuk yang dynda baynagkan. Dynda mendapatkan sahabat-sahabat yang baik dan ramah pada dynda. Salah satunya Maya, sahabat yang selalu bersama dynda berangkat ke sekolah. Ya itu karena rumahnya deket ma dynda ( Hhe :P ). Ada juga Nuri, sahabat sebangku dynda selama di kelas X-14. Menginjak kelas 2, pembagian jurusan dynda dan Nuri terpisah. Hal itu karena didasarkan berdasarkan ranking di kelas. Waktu itu dynda rangking 1 jadi masuk di kelas XI IA 1  sedangkan Nuri yang mendapat rangking 2 masuk di kelas XI IA 2. Namun hal itu tidak menjadi pembatas bagi persahabatan kami. Buktinya kami masih bisa ke kantin bersama saat istirahat dan masih bisa pulang bersama ( Ciecie :D ).

Owya zaman SMA juga ada kisah lucu dari organisasi yang dynda geluti, tak lupa pula kisah gokil saat kasmaran ( Xixixi ;P ). Mulai dari jadi panitia kegiatan Badan Tadzkir yang merupakan organisasi Ikatan Siswa Muslim di SMA dynda sampai cinlok antar pengurus Badan Tadzkir ( Hho B) ). Waktu itu bermula saat dynda menjadi Panitia Inti acara Khitanan Massal di Wori, tepatnya menjadi Bendahara. Nah waktu itu gak tau gimana ceritanya dan akhirnya ada cinlok. Ok. Antara dynda ( maluuuuuu :P ) dan Wakil Ketua, Sukma Sudirman. Dan yang kedua Ketua, Sandy Ahmad dan Sekretaris, Arum Purnama Sari. Wah, lucu banget degh kalo inget kejadian itu. Kemana-mana selalu bersama. Entah antar proposal, door to door, ataupun survei tempat. Pengalaman dan kisah yang gak akan terlupakan. Ya walaupun waktu itu masih "main-main" sih ( ;P ).

Menginjak kelas 3. Masih di kelas yang sama yaitu XII IA 1. Hal-hal lucu dan gokil makin terasa kental dynda rasa. Hal ini terasa karena sudah 2 tahun dynda bersama dengan teman 1 kelas ini. Berbagai kharakter dari "Genk" d kelas buat kelas IA 1 ini makin hidup. Yah, walaupun gak bisa di pungkiri kelas ini adalah kelas percontohan bagi kelas lain, dala kata lain mata pelajaran dan nilai tentu menjadi "tuntutan" yang tak dapat ter-elakkan lagi. Kadang rasa suntuk pun singgah menghampiri pikiran dan badan yang terasa capek mengikuti aturan main dari kelas yang serba "super" ini. Namun, karena individu dari kelas ini yang membuat suasana yang tadinya jenuh menjadi lebih berwarna dan gak bosenin. Di kelas ini juga dynda bertemu dengan 4 orang temen baik yang akhirnya membentuk sebuah Genk bernama "CUMZ".

Kenapa dikatakan "CUMZ"? Hal ini karena CUMZ yang beranggotakan dynda, Arum, Nizha, Ifu, Nenshe ini selalu dijadikan tempat peminjaman oleh temen-temen sekelas. Dynda jadi tempet peminjaman polpen warna-warni ( koleksi bo' B) ). Arum menjadi tempat peminjaman polpen warna hitam. Nizha menjadi tempat peminjaman pensil. Ifu menjadi tempat peminjaman tipe-x. Dan Nenshe menjadi tempat peminjaman penghapus. Bener gak ya? Ya kurang lebih seperti itu ( Hahai :D ).

Masa-masa SMA dynda juga tak luput dari kisah percintaan ( Yuhui B) ). Dynda pernah menjalin kisah dengan seorang cowok bernama Rizandy Ngongoloy. Saat itu dynda kelas 3 SMA. "Kk" begitulah panggilan akrab dynda ke Rizandy yang notabennya memang lebih tua 1 tahun dari dynda. Selama dengan Kk banyak yang dynda pelajari. Mulai dari bagaimana kita harus sabar menghadapi pasangan. Hal itu terasa nyata saat terjadi di kenyataannya ( Hhe ). Tapi ternyata kisah itu tak semulus yang dynda dan Kk harapkan. Sampai akhirnya kami harus berpisah karena adanya orang ketiga dari pihak Kk. Tapi teteup sabar dan keep smile ( :) ).

Tapi dibalik kisah menyenangkan masa putih abu-abu, dynda memiliki peristiwa menyedihkan yang harus dynda terima. Dynda resmi menjadi seorang Yatim pada tanggal 2 Februari 2009. Saat itu Papa Ir. Bachtiar Saida, M.Si harus berpulang ke Rahmatullah. Namun, sisi positif dari hal itu adalah dynda menjadi anak yang lebih mandiri dan lebihh dekat dengan keluuarga terutama Mama dan Devia. Udah ya gak usah terlalu dalam bahasnya soalnya ntar malah jadi keinget malah sedih bisa jadi sampe nangis (Hhe ).

Ok itulah masa SMA yang gak terlupakan. Setelah lulus SMA akhirnya dynda melanjutkan kuliah ke Kota kelahiran dynda yaitu Yogyakarta. Tepatnya di STTL-YLH Yogyakarta. Yang lengkapnya yaitu Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan-Yayasan Lingkungan Hidup Yogyakarta. Hari-hari penuh kemandirian yang unik pun dynda lalui. Mulai dari menjadi anak kost yang kikuk. Laper nyari sendiri. Baju nguci sendiri. Sakit ngurus sendiri. Huaaaaa. Tapi mengesankan.

Sekarang dynda sudah semester 4 di STTL-YLH. Untuk kedepannya dynda gak tau gimana. Masih banyak lagi misteri-misteri hidup ini yang belum terungkap. Jadi to be continue degh.............
;)

Wassalamualaikum.Wr.Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar